Bila kau membuatku merah,
mengapa kau mudah menyerah?
Tenggorokanku kering untuk berteriak:
“Ayo….bangkit dan bergerak!”
Bila kau membuatku putih,
mengapa kau terus merintih?
Sakit telingaku mendengar teriak:
“Beri kami hak!”
Merahku tak lagi berani
di hati sanubari pemuda pemudi
dan Putihku tak lagi suci
di otak petinggi yang menguasai
Ya…Raja Semesta Alam,
kibarku janganlah menjadi kelam
di hari yang penuh kenangan
akan jiwa sang pahlawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar