Minggu, 09 Oktober 2011

Menuju Emaus (Untuk Postulan OFM)


Bunyi genderang mulai bertalu…muncullah si kepala suku menari seirama. Teriakannya yang khas memanggil sekawanan pria memakai rumbai-rumbai berhiaskan gambar penuh seni di sekujur tubuh. Mereka menari dan terus menari sampai pinggul pun bergoyang… Yup! Goyang pinggul berkesan dan tak terlupakan. Sebuah kejutan dan terobosan dari para saudara dina. Luar biasa… Proficiat untuk tampilan pamungkas kebersamaan kita sebagai peserta KUBINA dalam Pentas Budaya.

Bagai dua orang sahabat dalam perjalanan menuju Emaus demikianlah perasaan kami saat menuliskan ini, ada kesedihan dan  kekecewaan namun juga harapan. Sedih dan kecewa karena kebersamaan yang singkat. Namun demikian, berjumpa dan berproses bersama saudara-saudara dina adalah sebuah pengalaman yang meneguhkan. Sebagaimana Bapa Dominikus dan Fransiskus yang bersahabat, demikianlah persahabatan mereka dapat dirasakan oleh kita para pengikutnya. Kasih diantara mereka yang saling meneguhkan pun kami rasakan bersama saudara-saudara. Meski sempat terucap rasa rikuh (tidak enak) karena perbedaan angkatan, tetapi toh  kita bisa tetap dekat. Kami sungguh mengucapkan banyak terima kasih atas segala pengertian, perhatian dan sapaan saudara-saudara yang selalu hangat penuh semangat. Kami percaya saudara pun sesungguhnya mengerti apa yang kami rasakan. Maka, terima kasih pula atas keberanian dan kenekatan saudara-saudara dalam beberapa kesempatan bertandang ke peraduan kami. Mohon maaf bila kami sering mengecewakan.
Dalam kesedihan dan kekecewaan ini ada sebuah harapan besar dalam diri kami pada saudara-saudara. Harapan bahwa kita akan terus setia dalam usaha menjawab panggilan Tuhan ini. Semoga kita dapat terus berjalan bersama, saudara-saudara di Depok dan kami di Jogja dan suatu saat kita berjumpa dan bersama lagi. Sebagaimana kehadiran Yesus dalam pejalanan ke Emaus, demikianlah kita hendaknya saling menghadirkan diri untuk memberi harapan dan semangat satu sama lain. Meski jauh namun doa-doa tetap mendekatkan kita dalam Roh-Nya.

Dan inilah petuah bijak dari dua orang saudari yang tak pandai bersajak …

Polin … tetaplah jadi saudara yang manis bagi yang lain dan jangan lupa untuk mempertahankan S­­2-mu (Suka Senyum) tapi jangan sampai S3 ya…bahaya! (Suka Senyum Sendiri)
Soni … tetaplah bersemangat tapi kalau sudah semangat jangan cepat-cepat ya … nanti kebablasan! Kamu pribadi penuh kejutan. Lanjutkan !!!
Hiero … tambahkan kepercayaan dirimu, jangan ragu-ragu, maju terus pantang munduuur! Jangan suka minta yang aneh-aneh lagi ya…!!!
Fery … kami percaya kamu bisa membawa diri. Ingat nubuat yang mengatakan bahwa kamu akan menjadi seorang imam yang menduduki jabatan penting dalam hirarki Gereja!
Trisno … kamu pasti diingat terus oleh Sr. Ancilla karena namamu sama dengan nama keluarganya. Tetap setia ya…!!!
Jerry … ungkapan perasaanmu lewat tulisan semoga akan terus berkembang. Dan biarlah rasamu akan selalu penuh dengan
 kasih pada sesama. Keep faith !
Mili … pribadimu yang perhatian dan rela berkorban semoga menjadikanmu seorang saudara dina yang bersahaja.
Mas Kris … jadilah teladan yang baik dan … titip adik-adik ya … !
Untuk Septian, semoga bahagia di jalan panggilan yang baru.

Dan kini ternyata beberapa sudah menyusul Septian.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar