Kamis, 22 September 2011

Tuhan, Koki Hidupku




Seorang sahabat menulis sebuah pesan untuk saya,
Masih bingung akan kebijaksanaan?
Pergilah memasak,
setelah itu silahkan berefleksi
apa tujuan kita berbuat demikian?

Melihat perjalanan hidup selama satu tahun, saya menemukan betapa Tuhan begitu sabar dan setia serta kreatif dalam membentuk hidup saya. Sebagaimana orang yang memasak, Ia memotong-motong, mengiris-iris, melumatkan saya, memanaskan saya dia atas wajan perapian, mengaduk-aduk hidup saya, membolak-baliknya demi menjadikan hidup saya berguna bagi orang lain, menjadi sebuah sajian yang menarik, enak, sehat, dan bergizi.

Ketika dalam proses dimasak, saya merasa sakit dan rasanya putus asa ingin mundur dan pulang saja ke keluarga saya, namun ternyata justru sekarang, setelah saya mampu bertahan dan melewati itu semua, saya tahu sebenarnya proses itu adalah proses pematangan hidup saya. Saya berada dalam genggaman tangan kasih-Nya.

Maka, memasuki tahun yang baru, saya semakin siap untuk dimasak terus oleh Yesus supaya menjadi matang. Sebab sebagaimana bahan masakan bila tidak dimasak justru akan busuk dan tidak berguna. Sebaliknya bila diolah dan dimasak dengan penuh kasih, kreatifitas, kesetiaan, dan kesabaran akan menjadi sebuah sajian yang indah dan nikmat bagi semua orang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar